RFID
(Radio Frequency Identification)
Rahmad Arifin Cahyanto
25112912 ( 2KB04
)
APA ITU RFID
(Radio Frequency Identification) ?
SEJARAH singkat
RFID pertama kali diperkenalkan pertamakali sebagai alat spionase Pemerintah Rusia oleh Leon Theremin sekitar tahun 1945. Namun sebenarnya alat yang dipakai Theremin ini sebenarnya masih bersifat pasif sebagai alat pendengar dan bukan berujud suatu identification tag. Teknologi yang digunakan oleh RFID sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1920 an. Suatu teknologi yang lebih dekat dengan RFID, yang dinamakan IFF transponder, beroperasi pada tahun 1939 dan digunakan oleh Inggris pada Perang Dunia II untuk mengenali pesawat udara musuh atau teman. Implementasi RFID saat ini semakin menarik perhatian banyak karena digunakan oleh supermarket atau retailer.
SISTEM/SKEMA
DAN CARA KERJA RFID
Penggunaan RFID untuk
maksud tracking pertama kali digunakan sekitar tahun 1980 an. RFID dengan cepat
mendapat perhatian karena kemampuannya dalam men-tracking atau melacak object
yang bergerak. Seiring dengan perkembangan
teknologi, maka teknologi RFID sendiripun juga berkembang sehingga nantinya penggunaan RFID bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari.
teknologi, maka teknologi RFID sendiripun juga berkembang sehingga nantinya penggunaan RFID bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari.
Suatu sistem RFID dapat terdiri dari beberapa komponen, seperti tag, tag reader, tag programming station, circulation reader, sorting equipment dan tongkat inventory tag. Keamanan dapat dicapai dengan dua cara. Pintu security dapat melakukan query untuk menentukan status keamanan atau RFID tag-nya berisi bit security yang bisa menjadi on atau off pada saat didekatkan ke reader station. Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari piranti portable, yang dinamakan tag, dan kemudian dibaca oleh RFID reader dan kemudian diproses oleh aplikasi komputer yang membutuhkannya. Data yang dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi, seperti ID, informasi lokasi atau informasi lainnya seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain sebagainya.
Dalam suatu sistem RFID
sederhana, suatu object dilengkapi dengan tag yang kecil dan murah. Tag
tersebut berisi transponder dengan suatu chip memori digital yang di dalamnya
berisi sebuah kode produk yang sifatnya unik. Sebaliknya, interrogator, suatu
antena yang berisi transceiver dan decoder, memancarkan sinyal yang bisa
mengaktifkan RFID tag sehingga dia dapat membaca dan menulis data ke dalamnya.
Ketika suatu RFID tag melewati suatu zone elektromagnetis, maka dia akan
mendeteksi sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh si reader. Reader akan
men-decode data yang ada pada tag dan kemudian data tadi akan diproses oleh
komputer.
RFID tag yang aktif, di
sisi lain harus memiliki power supply sendiri dan memiliki jarak jangkauan yang
lebih jauh. Memori yang dimilikinya juga lebih besar sehingga bisa menampung
berbagai macam informasi di dalamnya. Sampai tulisan ini dipublikasikan, ukuran
terkecil dari RFID tag yang aktif ini ada yang sebesar koin. Jarak jangkauan
dari RFID tag yang aktif ini bisa sampai sekitar 10 meter dan dengan umur
baterai yang bisa mencapai beberapa tahun lamanya. RFID tag yang pasif harganya
bisa lebih murah untuk diproduksi dan tidak bergantung pada baterai. RFID tag
yang banyak beredar sekarang adalah RFID tag yang sifatnya pasif.
TIPE
DAN FREKUENSI RFID
Berdasarkan jenisnya
RFID terbagi menjadi 3 tipe tag RFID yauti, pasif, semi-pasif
dan aktif. RFID pasif tidak menggunakan baterai, semi pasif
menggunakan baterai pasif berupa baterai kecil di papan yang diaktifkan ketika
di hadapan sebuah pembaca RFID atau reader.sedangkan yang aktif memiliki
baterai on-board yang selalu memancar atau menjadi suar sinyal.
Contoh RFID pasif
RFID tag yang pasif
tidak memiliki power supply sendiri dan
hanya berbekal induksi listrik yang ada pada antena yang disebabkan oleh
adanya frekuensi radio scanning yang masuk, induksi pada antena tersebut
sudahcukup untuk memberi teganganbagi RFID tag untuk mengirimkan respon
balik. Sehubungan dengan power dan biaya, maka respon dari suatu RFID yang
pasif biasanya sederhanya, hanya nomor ID saja. Dengan tidak adanya power
supply pada RFID tag yang pasif maka akan menyebabkan semakin kecilnya ukuran
dari RFID tag yang mungkin dibuat.
Tag aktif dan
semi-pasif, mengandung lebih banyak hardware dan karena itu lebih mahal. Tag
ini digunakan untuk barang-barang mahal dan mampu menangkap data untuk jarak
yang lebih jauh.
Gambar
RFID aktif
Suatu RFID tag adalah
sebuah benda kecil, misalnya berupa stiker adesif yang dapat ditempelkan pada
suatu barang atau produk. RFID tag berisi antena yang memungkinkan peralatan
itu menerima dan merespon terhadap suatu query yang dipancarkan oleh suatu RFID
transceiver (transmiter receiver). Kebanyakan RFID tag mengandung setidaknya
dua bagian: satu adalah sebuah sirkuit terpadu untuk menyimpan dan pengolahan
informasi, modulasi dan demodulasi sebuah frekuensi sinyal radio (RF) serta
fungsi khusus lainnya, bagian yang lain adalah antena untuk menerima dan
mengirimkan sinyal.
Gambar
RFID Reader tetap
Gambar
RFID reader Mobile
Alat pembaca (reader)
RFID diklasifikasikan menjadi dua jenis: RFID tetap dan RFID mobile . Jika alat
pembaca membaca tag di posisi stasioner, hal itu disebut RFID tetap. Pembaca
tetap akan menetapkan zona interogasi tertentu dan menciptakan “gelembung” energi
RF (radio frekuency/ gelombang radio) yang dapat dikontrol ketat. Hal ini
memungkinkan area membaca sangat definitif pada saat tag masuk dan keluar dari
zona interogasi. Di sisi lain, jika alat pembaca bersifat bergerak ketika
membaca tag, hal itu disebut RFID mobile.
Ada tiga jenis
penyimpanan data dalam tag RFID, yaitu read-write (baca-tulis), read (hanya
membaca) dan WORM (menulis sekali dan membaca berkali-kali). Data Sebuah tag
read-write dapat ditambahkan atau ditimpa. Sedangkan tag read memiliki data
yang hanya dapat dibaca, tidak ditambahkan atau ditimpa. Tag WORM dapat
memiliki data tambahan tetapi tidak dapat ditimpa. Tag RFID (transfonder) akan
mengenali diri sendiri ketika mendekteksi sinyal dari perangkat yang hanya
dapat dibaca saja (Red only), dibaca dan ditulis (Read/Wtite), sekali tulis dan
banyak baca (write once read many). Serta dalam pengoperasiannya tag RFID tidak
memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi. RFID
dapat berfungsi pada berbagai variasi kondisi
lingkungan dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi.
lingkungan dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi.
bila dikategorikan
berdasarkan frekuensi radio, terbagi menjadi empat macam RFID tag yang sering
digunakan yaitu:
low frequency tag
(antara 125 ke 134 kHz)
high frequency tag
(13.56 MHz)
UHF tag (868 sampai 956
MHz), UHF tag tidak bisa digunakan secara global, karena tidak ada peraturan
global yang mengatur penggunaannya.
aplikasi
RFID sebagai tracker indoor
GPS adalah teknologi
pilihan untuk pelacakan outdoor seperti kendaraan, aset dan staf di wilayah
geografis yang luas. Dimana obyek harus dilacak di luar dan juga di dalam
bangunan, maka RFID gabungan dan sistem GPS tagging dapat digunakan sebagai GPS
sendiri tidak memberikan posisi dalam ruangan.
RFID dapat menyediakan
sistem pelacakan lengkap termasuk personil, unit aset atau kendaraan mount dan
web yang unik berbasis sistem aplikasi perangkat lunak yang fleksibel yang
disebut Tracker Universal. Informasi pelacakan dibuat tersedia untuk beberapa
user melalui internet dari server dedicated web yang dilindungi password.
Sistem ini memberikan kontrol, visibilitas, keamanan, keselamatan dan real-time
manajemen sumber daya terpencil seperti aset, kendaraan dan staf.
Aplikasi
RFID sebagai tracker outdor
Disisi lain, metode
palacakan (tracking) pada mahluk hidup seperti manusia atau pun hewan sangat
dimungkinkan. Dasar pengembangan RFID untuk manusia adalah sebuah sistem
yang disebut SmartCard yang memiliki microchip lithium yang berfungsi
membaca data riwayat seseorang yang berhubungan secara elektronik ke pusat data
pemerintah seperti informasi kesehatan, data pajak, dan jumlah tabungan serta
identitas pribadi lainnya.
GambarI
mplementasi chip RFID pada tubuh manusia microchip RFID sebesar beras
RFID memunculkan dua
kekuatiran utama bagi para pengguna, yaitu pelacakan tersembunyi (clandestine
tracking) dan pengumpulan data secara diam-diam (clandestine inventorying). Tag
RFID merespon interogasi reader tanpa memberitahu pemilik atau pembawanya. Karena
itu jika berada pada rentang pembacaan reader, scanning secara diam-diam
(clandestine scanning) pun mengancam. Ancaman terhadap privasi muncul ketika
sebuah nomor seri tag dikombinasikan dengan informasi pribadi, sebagai contoh,
ketika seorang konsumen membayar dengan kartu kredit, toko yang melayaninya
dapat membuat link antara identitas konsumen tersebut dengan nomor seri tag
yang ada padanya. Penjual kemudian dapat mengidentifikasi profil konsumen
menggunakan jaringan reader-reader RFID, baik di dalam toko maupun di luar.
Tag-tag tertentu, khususnya tag EPC, selain menyimpan nomor seri juga menyimpan
informasi tentang item-item yang dipasanginya, biasanya berupa informasi
tentang pabrik pembuatnya, serta kode produk. Oleh karena itu orang yang membawa
tag EPC dapat mengalami clandestine inventorying. Sebuah reader secara
diam-diam dapat dapat menentukan obyek-obyek yang dibawa seseorang dan memanen
informasi pribadi penting, misalnya jenis obat yang sedang dibawanya sehingga
dapat diketahui penyakit yang dideritanya, loyalty card yang dibawanya sehingga
dapat diketahui tempat langganan belanjanya, ukuran bajunya, kesukaan
aksesorisnya, dan lain-lain
PENGAPLIKASIAN RFID
Sebuah label RFID dapat ditempelkan ke sebuah
obyek dan digunakan untuk melacak dan mengelola inventaris, aset,
orang, dan lain-lain. Sebagai contoh, label RFID
bisa ditempelkan di mobil, peralatan komputer, buku-buku, ponsel,
dan lain-lain.
RFID menawarkan keunggulan dibandingkan sistem manual
atau penggunaan kode batang. Label dapat
dibaca jika melewati dekat pembaca label,
bahkan jika pembaca tertutup oleh objek atau tidak terlihat. Label dapat
dibaca di dalam sebuah wadah, karton, kotak atau lainnya. Label RFID
dapat membaca ratusan pada satu waktu, sedangkan kode batang hanya dapat dibaca satu per satu.
RFID dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti:
- Manajement Akses
- Pelacakan barang
- Pengumpulan dan pembayaran toll tanpa kontak
langsung
- Mesin pembaca dokumen berjalan
- Pelacakan identitas untuk memverifikasi keaslian
- Pelacakan bagasi di bandara
KESIMPULAN
Perkembangan teknologi
yang pesat mendorong seseorang untuk kritis dalam menyikapi kebutuhan akan
teknologi itu sendiri, namun disisi lain kepentingan organisasi-organisasi,
baik perusahaan maupun agen pemerintah untuk melakukan pemantauan yang cepat
dan tepat dengan memanfaatkan teknologi RFID melahirkan benturan kepentingan
dengan masyarakat atau konsumen. Kemudahan yang diperoleh oleh perusahaan
maupun agen pemerintah tersebut tidak jarang menjadi ancaman terhadap privasi
bagi berbagai pihak.
Masalah privasi yang
diangkat sebagai isu pada pada pemanfaatan sistem RFID secara garis besar
meliputi pentingnya pemberian informasi tentang pemakaian teknologi RFID,
pelacakan (tracking), pengembangan profil (profilng), dan pemakaian sekunder
terhadap informasi hasil scanningdengan RFID. Dua hal yang menjadi
kekuatiran utama bagi konsumen dan masyarakat adalah pelacakan tersembunyi (clandestine
tracking) dan pengumpulan data secara diam-diam (clandestine inventorying).
Kedua hal tersebut sangat dimungkinkan karena tag RFID tidak pernah
memberitahu pemilik atau pembawanya dalam responnya terhadap interogasi dari reader.
Bentuk ancaman yang diakibatkan oleh hal-hal tersebut antara lain kehilangan
anonimitas dan tersebarnya data pribadi yang seharusnya dijaga kerahasiaannya
yang tidak jarang dapat mengakibatkan berkurang atau bahkan hilangnya daya
terima pihak lain terhadap yang bersangkutan.
MATERI REFERENSI
http://utuhkaciput.wordpress.com/2011/03/10/cara-kerja-rfid/
http://www.terbaca.com/2011/11/teknologi-ids-gps-dan-rfid-dalam-bola.html
http://www.solper.com/pic/48-Vol-2-b.pdf
http://www.pekalongankab.go.id/fasilitas-web/artikel/teknologi/1615-rfid-radio-frequency-identification-sebagai-teknologi-sistem-pengindentifikasian-objek-otomatis.html
http://www.rfidc.com/docs/indoor_rfid_tracking.htm
http://hariyadi.comuv.com/?p=14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar